Senin, 15 Oktober 2012

When the First Love Ends : Part 2

CIEILEEGHHHHH UDAH PART 2 AJA ~(\ ‾o‾)/ aku keren!!! #plakk. Udah ye langsung here we goooo!! ─=≡Σ((( つ•̀ω•́)つ

"Aku Nissa 15 tahun teman sebangkumu, teman satu grup untuk tugas Seni Budaya." Jelas Nissa
"Nissa?.... namaku?" Tanya lelaki itu
"Ah iya kamu Nuka.. dan... hari ini pertama kalinya kamu datang kesekolah tidak terlambat. Selamat ya" Ucap Nissa dengan suaranya yang lembut.
"Terimakasih tapi... aku masih belum bisa mengingatnya. Lagipula.. ini dimana?" Tanya Nuka
"Ah.. tadi aku panik jadi Guru Rizky membawamu kerumah sakit. Tapi, kau tidak apa apa kok kata dokter hanya kecapean" Nuka terdiam. Kemudian tibatiba Nuka menggenggam erat tangan Nissa yang ada diatas kasurnya. Wajah Nisa berubah menjadi merah. Nuka menatapnya dengan tatapan kosong. "Ehh... ah.. er.. Nu-Nuka... a-aku harus kembali kesekolah. Na-nanti aku jemput ya dahh!!!" Nissa salah tingkah kemudian meninggalkan Nuka diruang rawatnya.
Kenapa jadi deg-degan? Duh... nanti ada tugas dirumah Nuka lagi. Aku harus gimanaaaaa?! Guman Nissa dalam Hati.

"Lho? Nissa habis darimana? Kenapa baru dateng? Untung saja kamu datang pas istirahat. Kalau kamu tadi datang pas pelajaran Bu Salsa.. hiyyy jadi keripik kamu!!" Ucap Veren, teman Nissa.
"Hah.. iya tadi pagi Nuka pingsan karena panik aku dan Pak Rizky bawa dia kerumah sakit. Untung gapapa" Jelas Nissa.
"Ah iya Veren.. kamu pernah ditembak cowok?" Tibatiba Nissa bertanya pada Veren
"Em... pernah sekali.. memangnya kenapa?" Veren balik menanya
"Kalau... kau tau cowok itu ternyata punya hubungan 'khusus' denganmu?" Tanya Nissa lagi.
"Maksudnya?"
"Hahaha. Lupakan! Heyyy itu Kak Khairul lagi main basket!!! Ahhhh cakepnyaa" Nissa mulai mengalihlkan pembicaraan ketika seseorang menepuk pundaknya.
"Nissa...." suaranya terdengar berat
"Nuka?! Kamu sudah boleh pulang?!" Nissa kaget.
"Iya.. aku kabur nantikan kita mau rekaman untuk tugas senibudaya, rite?" Jawab Nuka
"Ah iya... tapi gaada ibumu kan?"
"Iya tenang saja. Ahiya... bagaimana dengan jawaban pertanyaanku tadi pagi.. kau belum menjawabnyakan?" Ternyata ingatan Nuka sudah pulih. Nissa terdiam kemudian pergi sambil menahan tangis & airmatanya.

Rumah Nuka...
Satu setengah jam mereka latihan untuk rekaman, akhirnya mereka beristirahat. Nuka membuatkan Nissa secangkir teh dingin dan mengeluarkan beberapa biskuit bourbon coklat dari kulkas. "Nih capek kan abis nyanyi? Lagian cari lagunya yang tinggi banget suaranya" kata Nuka pada Nissa. "Iya haha eh papamu mana?" Tanya Nissa sambil sesekali mengambil biskuit yang disediakan Nuka "kata ibuku sih papaku ninggalin rumah gaktau kenapa. Ohiya Nissa bagaimana pertanyaanku? Dapatkah kau menjawabnya?" Tibatiba Suasana menjadi canggung "ka.. kalau kau tidak suka aku.. tolak saja aku tak suka digantungkan begini" Nuka angkat bicara. "A..aku.." belum selesai Nissa menjawab Nuka seseorang mengebel rumah Nuka. "Biar aku yang buka!" Kata Nissa dengan wajah merah. Kaget. Itulah reaksi pertama Nissa ketika melihat siapa yang ada didepan pintu rumah Nuka. Nissa membatu seketika. Takbisa berbicara apa-apa. Bingung. Ingin kabur tapi tidak bisa. "Nissa? Oh mama sudah pulang tumben" kata Nuka pada orang yang ia sebut mama itu.

"Nu-nuka... siapa perempuan ini?..." tanya Mama Nuka. "Oh dia Nissa temanku. Nissa...." kemudian Nissa memotong pembicaraan Nuka. "Takperlu kau kenalkan aku padanya..." Nuka terdiam. Apa maksud semua ini. "Nuka.. kau lupa? Kau dulu punya adik?.." tanya Mama Nuka yang airmatanya sedikit sedikit mulai menyebrangi pipinya. Nuka menggangguk pelan taktahu kenapa, tibatiba dadanya sangat sakit. Sesak didalam. "Aku... adikmu....." seketika perempuan lugu itu angkat bicara.

Jreeeeeengggg NAHLU ADEK?! Σ( °┌┐°") sampe sini dulu ya kawannn

xoxo
NBL<3

1 komentar:

  1. jadi ternyata...ivan telah disekap oleh nuka di dalam kulkas? #dor #salahfokus
    aak..ciye kakak adek~ lanjut nab..

    BalasHapus

Pembaca yang baik pasti komen ( ˘з˘)/

back to top Free Lines Arrow