Senin, 15 Oktober 2012

When the First Love Ends : Part 4

Gua gatau nih cerpen abisnya kapan=_= tapi menurut paduan bikin cerpen yang gua punya, cerpen itu paling panjang sekitar 12 halaman._. Bagen aje kalo cerpen ini panjang ~(\ ‾o‾)/ okkayy here we go the storyyyy ─=≡Σ((( つ•̀ω•́)つ

Fajar telah terbit. Nuka memutuskan untuk tetap sekolah apapun yang terjadi. Meski harus menahan sakit yang luar biasa yang ada dikepalanya sekarang. Penyakit Nuka yang sudah melebar menyebabkan Nuka menjadi sering pusing, sakit kepala, berjalan tidak lurus, agak sulit berbicara dan pandangan yang buram. Nuka masuk kekelas dan duduk seperti biasa, tapi kali ini Nissa tak disampingnya. Yang sekarang duduk disampingnya adalah Izul, sahabat Nuka sejak SMP. "Kok elu yang disamping gua dah?" Keluh Nuka "eh.. elu lagi ada masalah kan sama gebetan lu itu? Tadi dia yang minta tukeran" Jawab Izul sambil menunjuk pada Nissa. Nissa memalingkan wajahnya yang sebenarnya daritadi melihat Nuka. "Dia... bukan gebetanku lagi zul..." Nuka menghelas nafas "UWOWWW NUKA MOVE ON?! CIYUS? MIAPAHHH?!" Izul membuat suasana yang tadinya canggung dan tegang menjadi lebih hangat "hah pokoknya gua udah getover. Oiya nanti sepulang sekolah temenin gua ya dikelas dulu bentar" pinta Nuka "ngapain?"
"Liat aja nanti"

Kemudian Bel tanda pelajaran terakhir pun berbunyi. Para Murid berhamburan keluar dan pulang kerumah masing masing kecuali, Nuka yang kini asik menggambar sesuatu dipapan tulis kapur itu dengan kapur warna-warni dan Izul yang menemaninya "jadi tujuan gambar itu sebenarnya..." "ssst!" Nuka memberi kode pada Izul untuk tetap diam. Jarum pendek sudah menunjuk pada angka 5. Warna langit berubah menjadi sedikit jingga. "Udah yuk pulang!" Ajak Nuka pada Izul "great job Nuka! Dia pasti kaget!" Puji Izul pada karya Nuka yang ada dipapan tulis. "Oiya zul... tetep bikin suasana kelas rame ya kayak biasanya. Jagain tuh gebetan lu! Jangan bikin Bu Fani marah-marah lagi nanti uratnya cepet keliatan kayak vampir!" Nuka angkat suara. Izul merasa perkataan Nuka sedikit aneh "ah..eh iye!! Gua jagain sekalian tuh gebetan lo!" Balas Izul.
Lampu lalulintas menyala menjadi hijau pertanda pejalan kaki dipersilahkan berjalan. "Argh!!!" Tibatiba Nuka berteriak kesakitan dan memegang kepalanya, Izul mulai panik "heh hanjrit Nuk lo gapapa kan?!" "Gua gapapa kok masih bisa jalan!! Buruan zul keburu jadi merah lagi!!" Nuka tetap memegang kepalanya sambil berjalan sempoyongan melewati zebracross. Izul berteriak memeringatkan Nuka. Kepala Nuka terasa berat penuh. Nuka takbisa mendengar apa yang Izul katakan. Mungkin kata terakhir yang ia dengar dari Izul...

------------------------------

Hari ini aku akan baikan dengan Nuka ya sekarang mungkin Kak Nuka gumam Nissa. Pagi ini Nissa berangkat sedikit telat dari biasanya. Ketika masuk kelas suasana kelas nampak sangat sepi tapi sepi ini beda daribiasanya. Nissa terkejut, perhatiannya tertuju pada papan tulis kapur dikelasnya. Grafitti besar besar yang ditujukan untuknya. Grafitti yang mewakili perasaan Nuka terhadap Nissa sebagai, seorang kekasih.
"Di-dimana Nuka sekarang?" Tanya Nissa tapi semua orang yang ada dikelas terdiam. Beberapa pun ada yang mulai mengeluarkan airmata. "Nis.. nu-nuka udah gaada..." kata Veren. Nissa tertawa

Itu kenapa malah ketawa #jrenggg ah iya itu kenapa banyak yang miring miring otaknya(?) #plakk #salah maksudnya hurufnya/fontnya apalah itu. Oke. (Hape) gue lagi error mode. Maapin aku kakakkkk:(( #plakk

gdniteeee.xoxo
NBL<3({})

1 komentar:

Pembaca yang baik pasti komen ( ˘ะท˘)/

back to top Free Lines Arrow