Senin, 15 Oktober 2012

When the First Love Ends : Part 3

Alhamdulillah ya udah Part 3 juga ya:") ganyangka banget loh gais ciyus gais enelan gaisssh:") #abaikan. Lanjut aja ya basa basi gapenting #tsah. Anddd here we goo ─=≡Σ((( つ•̀ω•́)つ

Nuka membatu. Taktahu apa yang harus ia katakan. Menangis? Oh Nuka seorang lakilaki yang takmau terlihat lemah. Senang? Mungkin iya, tapi disisi lain, ia harus menghilangkan perasaan itu. Perasaan ingin memiliki Nissa lebih dari perasaan seorang kakak kepada adiknya. "Kenapa mama baru ngasih tau ke Nuka?! Terus papa kemana?! Kenapa aku hidup terpisah dengan Nissa ma?! Kenapa?!" Airmata Nuka takbisa dibendung lagi. "Maaf Nuka, mama belum bisa menjelaskan sekarang..." Mama Nuka yang bernama Yura itu berusaha menenangkan Nuka "well, kalau perempuan takberperasaan ini tak mau menjelaskan aku yang akan menjelaskan. Malam itu ketika aku dilahirkan enam menit setelah Nuka, dokter memvonis adanya gangguan otak padaku. Akhirnya... tanpa berpikir panjang perempuan nista ini segera membuangku kepanti asuhan!!" Shock. Pandangan Nuka seketika buram dan hitam.

Seseorang mengguncang tubuhku. Sesuatu yang basah terasa ditanganku. Isakan tangispun terdengar aku segera membuka mataku. Melihat siapakah yang bersedih saat itu. "Nuka?! Syukurlah kau sudah siuman!!!" Nissa tersenyum diantara isak tangisnya yang belum sepenuhnya berhenti. "Kamu kenapa menangis. Kamu siapa?" Ternyata penyakit Nuka kambuh. "Gakpapa... aku Nissa teman sebangku kakak sekaligus a-adik kakak" Jawab Nissa terbata bata sambil menahan tangis. Kenapa?! Terasa sesak ketika dia bilang dia adikku? Gumam Nuka. Seseorang berjas, sosok yang tak asing untuk Nuka datang dengan keringat karena berlari. "Nuka!!! Kau gakpapa?" Tanya Pria itu "Nuka gabakalan ingat sama kamu sampai kapanpun!! Lagipula untuk apa kamu datang saat Nuka butuh pertolongan saja HAH?!!!" Yura memarah-marahi pria itu dengan airmata yang melintasi wajahnya. "Ah... Pak Rizky.. ngapain disini? Aku kenapa disini? Kenapa pada nangis?" Nuka bertanya dengan polos karena ingatannya sudah kembali. Iya, Pria itu adalah Rizky. "Nuka, mungkin kamu gak akan percaya.. tapi aku adalah ayahmu.. dan Nissa adalah adikmu" ucap Rizky pada Nuka. "Ga.. gamungkin!!!!" Kemudian Nuka lompat dari kasur dan berlari keluar sambil menahan tangisnya.

------------------------------

15 tahun yang lalu. Malam terasa begitu dingin. Disebuah ruangan dalam Rumah Sakit Bersalin itu, Dokter Khairul keluar. "Bagaimana dok?" Tanya pria yang masih berkemeja itu. "Maaf tapi salah satu dari mereka memiliki gangguan otak yang akan terus ada sampai mereka besar. Saya sudah berusaha menjinakannya. Tapi.. hasilnya nihil" jelas Dokter yang jangkung tersebut.

"Bagaimana?"
"Aku... gakmau punya anak cacat!!! Gakmau!!" Malamnya... Yura memutuskan untung meninggalkan anak itu pada oang lain. Sayang, dia salah ambil.

---------------------------------

"Bagaimana dok?" Seperti kembali menuju 15 tahun yang lalu. Rizky dan Yura menunggu hasil vonis dokter terhadap penyakit Nuka bedanya, kali ini Dokter tersebut bernama Ivan. "Penyakit tersebut, melebar dari tahun ketahun. Sekarang mulai menyerang pusat otak. Kemungkinan besar, Nuka tak akan bertahan lama. Saya dan pihak Rumah Sakit minta maaf yang sebesar besarnya karena ini diluar jangkauan kami" Rizky dan Yura hanya bisa menahan tangis. Begitu juga Nissa yang masih berada dikasur rawat Nuka. Perasaannya, ia tahu mencintai kakak sendiri lebih dari cinta seorang adik ke kakak, tak akan pernah tersampaikan.

HUHUHUHUUU CEDIH CEKAYIHHH NANGIS SEJUTA EMBERRRR (╥﹏╥) #lebe #digaplok

xoxo
NBL{}

4 komentar:

  1. nuka kasian (--,)
    jadi Rizky sama mbak Yura.. #krik
    lanjuut nab~

    BalasHapus
  2. Nukaaaaaa TT^TT #ehem #sekalianmodus
    tetep ya nab, kudu pake tingkah extreme.. lompat dari kasur....(--,)

    BalasHapus
  3. ANE MASIH BELUM NIKAHHHHHHHHH *SHOCK* #nyanteaja #gausahpakecapslock

    Lanjut ya Nab~
    btw, perasaan ane kejem banget dah (--,)

    BalasHapus

Pembaca yang baik pasti komen ( ˘ะท˘)/

back to top Free Lines Arrow